KARANGAN BIASA
(RINALDY 2013060045)
100 hari
100 hari yg bahagia,,
Oleh pada 08 Januari 2011 jam 11:57
Peter dan Tina sedang duduk bersama di
taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara
sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka
masing-masing.
Tina: "Duh bosen banget. Aku harap
aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."
Peter: "kayaknya cuma tinggal kita
berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan
sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus
deh. Kita adakan permainan yuk?"
Peter: "Eh? permainan apaan?"
Tina: Eng... gampang sih permainannya.
Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. Gimana
menurutmu?"
Peter: "baiklah... lagian aku juga
gak ada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."
Tina: "Kok kayaknya kamu gak
terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan.
Mau jalan-jalan kemana nih?"
Peter: "Gimana kalo kita nonton
saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus"
Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi
sekarang. Ntar pulang nonton kita ke karaoke ya...ajak aja adik kamu sama
pacarnya biar seru."
Peter : "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam
harinya)
Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk
ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik
yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang
Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.
Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk
mencari kado untuk seorang sahabat Peter. Setelah lelah berkeliling pusat
perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniature mobil mini. Setelah
itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong ku e dan satu
gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman
Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya.
Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.
Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol
Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan
bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara
desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi
Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu
permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan
kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang
yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik.
Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup
li lin ulang tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik
halilintar, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Peter
menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah
pulpen untuk Peter.
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran
lampion dari negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda
peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai
sekarang" kemudian peramal itu meneteskan air mata.
Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing
ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang
lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan
tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki
mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah
lagi.
Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani
hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya
duduk di sebuah taman kota.
15:20 pm
Tina: "Aku haus. Istirahat dulu yuk
sebentar. "
Peter: "Tunggu disini, aku beli
minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan
capek sudah menyetir keliling kota hari ini.
Sebentar ya" Peter mengangguk.
kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and
Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari
menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan
ditabrak mobil.
Kayaknya perempuan itu adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas
terjemur terik matahari siang,tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih
memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke
rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10
menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah
mencoba melakukan yang terbaik.
Dia masih bernafas sekarang
tapi..............
Kami menemukan surat ini dalam kantung
bajunya." Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter
dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat
tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan
Tina dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan
luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah
matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.
Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui
bersamamu. Walaupun kadang -kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi
semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari
bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah
berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak
meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan
kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku
ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu
selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku
sangat sayang padamu.
23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu
harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan
kita bersama-sama selamanya.
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku!
hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati
puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan
tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"
Jam dinding berdentang 12 kali....
jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...
PS:
Katakan perasaanmu pada orang yang kau
sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi
besok, atau dua tahun lagi Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan
meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali
Terima Kasih :) . Mohon kritik dan sarannya yaaa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar